Warna pada kertas dapat dihasilkan dengan berbagai sentuhan
seperti pensil warna dan krayon yang pastinya kita gunakan saat masih menginjak
taman kanak-kanak sebagai dasar menghasilkan karya, bahkan anak-anak sering
bermain-main menggunakan dinding, tanah dan berbagai media lainnya yang bagi
mereka dapat menghasilkan coretan yang kadang-kadang tidak jelas bentuknya.
Coretan-coretan itu sebagai media mereka berceloteh, bercerita dan berekspresi,
cara seperti inilah proses anak-anak untuk bermain dengan imajinasi mereka.
Selain itu sentuhan yang menghasil warna seperti cat air dan cat minyak yang
menghasilkan seni lukis. Seni lukis
adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama,
seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis
adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga
dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan
bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi
bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa
bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada
media yang digunakan.
Anggapan bahwa karya dengan media cat
minyak lebih bermutu dan lebih berharga daripada karya cat air sebenarnya
tidaklah benar. Apapun materi yang digunakan untuk berkarya, hasil akhirnyalah
yang menentukan. Kualitas ekspresi, teknik, komposisi, warna yang memancarkan
“jiwa” dan pesona pada lukisanlah yang menentukanmutu sebuah karya.
Selera orang dalam mengapresiasikan
karya seni memang berbeda. Hal ini biasanya tergantung pada latar belakang
budaya si penikmat. Selain itu latar belakang pendidikan, pengalaman,
intelektual, visi kepekaan seni, dan selera penikmat ikut menentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar